Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Menitip (r)asa pada atap tertinggi Jawa (Bagian 1)

Semua orang pasti pernah terluka, dan setiap orang punya cara masing-masing untuk menyembuhkannya … Begitu pula aku Malang sedang dingin kala itu, tapi kami harus tetap berangkat, meninggalkan kekhawatiran dalam benak Ibu. Pukul 5.45 pagi aku dan Bapak menuju kediaman salah satu rekan (sebut saja MI) yang berlokasi di Tumpang. Sebelumnya kami sudah sepakat untuk tukar motor karena tidak memungkinkan membawa Yamichan ke Ranupane. Kami sampai di Tumpang sekitar pukul 6.30 pagi dan segera mempersiapkan motor yang nantinya akan dipakai Bapak. Tak ingin berlama-lama kami segera pamit untuk menuju meeting point di salah satu klinik di daerah Poncokusumo. 10 menit kemudian kami sampai di salah satu klinik kesehatan yang sering menjadi jujugan para pendaki saat ingin mendaki Semeru dan belum memiliki surat keterangan sehat. Pagi itu jalanan cukup ramai, maklum hari itu memang hari pertama masuk sekolah setelah libur sekian lama. Itu pula yang menjadi alasan kami