Orang Kaya Pamer (?)

Orang kaya ko pamer? Emangnya orang kaya ngga boleh pamer? Emang cuman orang kaya yang boleh pamer? Kenapa harus pamer? Ngapain sih pamer? Pamer itu apaan ya?


Beberapa hari ini dunia maya sedang dihebohkan dengan konten prank salah satu Youtuber yang tidak etis. Youtuber tersebut melakukan prank dengan cara membagikan kardus berisikan sampah dan batu pada waria. Banyak netizen yang menhujat dan mengutuk perbuatan Youtuber tersebut, hingga akhirnya akun sosial media Youtuber tersebut di-report dan kini ter-suspend. Tidak sampai disitu, kasus tersebut ternyata juga dilaporkan ke pihak berwajib karena korban prank tidak terima, terlebih aksi prank tersebut memang disengaja.
Saat netizen ramai membicarakan konten prank yang tidak etis tersebut, sebuah vidio seseorang membagikan kardus mie instan berisi uang jutaan rupiah pada orang yang membutuhkan beredar luas di jagat maya. Vidio tersebut disertai keterangan bahwa aksi tersebut dilakukan oleh "crazyrichsby". Crazyrichsby sendiri merupakan sebutan untuk para pengusaha dan kaum elit di Surabaya yang dikenal tajir melintir dengan kekayaan melimpah ruah. Mereka memang dikenal unik dengan segala perilakunya yang tidak menunjukkan bahwa mereka orang kaya.
Namun yang namanya orang berbuat baik, pasti ada saja yang tidak suka. Berbagai komentar positif dan negatif bermunculan merespon vidio pembagian kardus mie berisi uang tersebut. Dari pujian hingga tuduhan pamer dan riya', dsb.

Dan menurutku nih yaa, its just my opinion.
Orang yang udah kaya melintir yang dah ga butuh duit yang kekayaan materialnya ngga habis tujuh turunan, biasanya ya emang dah ga peduli soal riya', pamer, atau apalah. Orang" aja yang kadang ngatain mereka riya' dan pamer.
Jadi gini
Riya' maupun pamer itu kan intinya "rasa ingin dipuji"
Cara supaya dipuji itu kan dengan menunjukkan hal hal yg tidak biasa dilakukan, atau tidak bisa dilakukan orang lain
Simpelnya gini, orang pengen dipuji pandai masak jadi dia menunjukkan diri kalau dia bisa masak. Tapi apa orang yg udah biasa masak, tiap hari masak bakal pamer kalau dia bisa masak?? Semua orang di sekitarnya juga tau kali kalau dia bisa masak? Ngapain dipamerin lagi???
Trus yang kedua, orang pamer hal hal yang ga bisa dilakukan orang lain. Kita pake contoh masak masak lagi. Seseorang masak steak kudanil karna ga ada seorangpun bisa masak steak kudanil misalnya. Dia masak karna ingin dipuji hebat, bisa masak yg gabisa dimasak orang lain. Tapi apa ketika semua orang di sekitarmu bisa masak mie instan, kamu bakal pamer masak mie instan? Ngapaiiinn? Semua orang juga bisa kali, ga ada istimewanya.
Same things dengan orang kaya tadi.
Orang yg punya mobil mewah banyak, dan circlenya juga punya banyak mobil mewah semua, ga bakal upload foto di dalem mobil mewah atau foto depan mobil mewah. Ngapain? Kurang kerjaan amat? Semua orang tau dia tiap hari pakai mobil mewah kemana mana, orang disekitarnya juga banyak yg punya mobil mewah, bahkan lebih mahal.
Orang yg biasanya pamer, foto depan mobil, foto tas mahal, foto pakai gelang emas sampai ngga kelihatan tangannya dll itu malah orang yg kayanya tanggung atau mungkin OKB (Orang Kaya Baru). Makanya mereka berusaha menunjukkan diri, supaya diakui, supaya semua orang di sekitarnya tau kalau dia (baru) kaya.
Istilah gini "singa ngga perlu mengaum setiap saat buat menunjukkan kalau dia singa, sang Raja Hutan"
Eist beda cerita kalau mereka pamernya malah dibikin konten yaa, sengaja dibikin konten gitu trus diupload di sosmed biar banyak yg tonton dan banyak dpt endorse, dapet cuan.  Mereka emang cari cuannya dengan cara gitu. Kan sekarang emang lagi tren tuh bikin konten "waaw" buat menarik perhatian, menaikkan ratting, trus dapet banyak cuan. Dan orang-orang kayak gini tuh masih belum bisa dikategorikan sebagai "orang kaya tajir melintir ga habis tujuh turunan", mereka masih butuh duit, masih berusaha cari duit sebanyak mungkin.
Susah memang yaa berbuat baik di era teknologi, digitalisasi, dan "kontenisasi" macam gini. Orang jadi lebih mudah mengomentari dan menjustifikasi perbuatan orang lain. Padahal realita belum tentu sesuai dengan apa yang di unggah ke sosial media.


Terakhir, ngga perlu nunggu jadi "kaya raya tajir melintir ga habis tujuh turunan" buat berbagi pada sesama. Kita semua bisa mulai dari hal-hal sederhana, bayarin i***mie temenmu pas lagi makan bareng misalnya. Dan lagi lagi kaya atau miskin itu bukan soal apa yang kita miliki, tapi apa yang kita bagikan pada orang lain. Rich is about mentality.

8 Mei 2020
15 Ramadhan 1441 H

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rinai

Perihal Pulang

Terus kita gimana?