Hadapi atau Lari?


Gerimis masih saja turun sejak Tari dan Lista memutuskan berjalan lebih dahulu dari rombongan, menyusul 2 orang tim yg ada di depan. 2 jam berlalu, hingga jalan setapak yang mereka lalui mulai menyempit dan semakin samar.

“Kamu yakin jalannya lewat sini?” tanya Lista
“Harusnya sih iya, kita ngga ada lihat persimpangan jalan kan tadi? Setapaknya juga ini ini aja” jawab Tari.
“Duuhh udah hampir 3 jam loh ini kita jalan, kenapa ngga sampai sampai juga. Tadi Afi bilangnya udah deket kan?”
“Ya sabar Lis, mau lari nyusul Tama dan Rizki juga terlalu jauh, kabut udah turun, yg ada malah nyasar nanti” ujar Tari berusaha menenangkan Lista.
“Huuuuhh… kenapa pula tadi kita sok sok an jalan dulu yaaa.. Gini deh jadinya” gerutu Lista sambil sesekali menebas ranting yg melintang di depannya.
"Apa mau nunggu rombongan yg di belakang?" tawar Tari
Lista hanya diam dan terus berjalan. Tari hanya tersenyum maklum, sahabatnya memang begitu, selalu mengeluh tapi ngga pernah nyerah. Pokok prinsip hidupnya "tetep dijalani meski sambil nangis!". 

"Kreseek kreseekk…"
"Kresek kresek kresekk…" 
Tiba tiba Lista mendengar ranting pohon bergesekan tak biasa, "bukan dari ranting yg kutebas" batinnya.
"Tar, kamu denger ada suara yg mendekat?" tanya Lista hati hati.
"Hah? Cuman suara ranting yg kau tebas kan Lis?" nada suara Tari menggantung, menyadari Lista sudah tidak menebas ranting. 

"Kresek kresek kresek …" suara tersebut semakin banyak dan keras, nampak beberapa ekor monyet bergelantungan dari dahan pohon ke dahan yang lain.
"Kraakk.!" Sebuah dahan pohon patah dan jatuh di belakang Tari dan Lista setelah seekor monyet yang sangat besar menjejaknya. 

"Lis … gimana nih" Tari mulai menyadari apa yg terjadi. Mereka langsung memunggungi satu sama lain, mengawasi arah yg berbeda, saling melindungi jika sesuatu terjadi.
"Siaga penuh Tar" Lista memasang kuda kuda, pisau lipat tergenggam erat di jemari kedua gadis tersebut.

Pandangan Tari menyisir cepat, membaca situasi, kepalanya sibuk menyusun kemungkinan dan rencana.
"Braagh.." dua ekor monyet tiba tiba menjatuhkan diri ke tanah dan menyeringai di hadapan Lista. Lista refleks menebas ranting pohon yg cukup besar untuk menghalau dua makhluk tersebut.
"Lis, mereka agresif sekali, kita kalah jumlah" kata Tari mengutarakan analisisnya. 
"Jadi gimana, kita lari aja? Mereka pasti ngejar, habis kita nanti, mana mungkin bisa lari cepat dengan tas carrier seberat ini" Lista merespon sambil terus menghalau monyet yg masih menyerang mereka.
"Krak." dahan yg dipakai Lista patah
"Sial! Tar gimana? cepet mikir!" Lista berseru panik.
Tari langsung menyejajari Lista, menebas dahan pohon di dekatnya untuk membantu Lista menghalau monyet yg semakin beringas.
"Lis, kita tetep harus lari. Mereka agresif banget, sepertinya mereka ngincar makanan kita. Aku tadi sempet lihat ada monyet merobek bungkus snack yg sudah kosong. Kayaknya mereka sering dikasih makanan manusia, jadinya agresif gini" Tari menjelaskan panjang lebar.
"Manusia bodoh!" gerutu Lista. 

"Mereka makin banyak Tar, simpan pisaumu sekarang! Cepat ambil kue di tasku bagian atas. Hitungan ketiga lempar yang jauh, terus kita lari" seru Lista sambil meraih dahan yg sebelumnya dipegang Tari.
"Protect me Lis!" Tari langsung bergeser ke sebelah kiri Lista, bersiap melempar beberapa potong kue ke arah jurang yang ada di kiri mereka.
"Satu" Lista mulai menghitung, kedua tangannya sibuk menghalau monyet-monyet yg semakin banyak.
"Dua" 
"Tiga, go!" Tari langsung melempar kue kuat-kuat. Sontak belasan monyet terjun ke jurang, berlomba mengejar kue yang mereka lempar.
"Roti kasurku…" ucap Lista yang masih tidak rela kuenya lenyap. Tari langsung menarik lengan Lista yg sempat mematung. "Lari Lis! Buruaan!!" seru Tari gemas.
Tergopoh mereka berlari menjauh menembuh kabut yg sedikit tersibak. Beberapa monyet nampak masih mengejar mereka. Tari kembali melempar beberapa potong kue ke arah jurang, berusaha mengalihkan perhatian monyet-monyet tersebut.
"Siapa bilang semua hal harus kita hadapi? Nyatanya kadang kita hanya perlu berlari!"

#fiksi #5CC #5CCday5 #careerclass #bentangpustaka 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rinai

Perihal Pulang

Terus kita gimana?